Friday, September 18, 2009

dan jerit tangis pun dimulai

dan tertawalah, jika kau bahagia. karna itu adalah bagian dari mu
menangislah jika kau bersedih, karna itu pula pelengkap hidupmu
apa artinya jika tak ada kedua2nya dalam perjalanan panjang hidupmu?
maka akan hambar terasa, lurus dan mulus atau terlalu banyak batu dan berkelok2.
maka bersyukurlah jika kau memang merasakan keduanya, aku pun sadar. ketika kualami kedua nya begitu banyak, terlalu banyak.
jika tidur adalah lelap, maka terbangun lah dengan rasa. dan lewati sisa2 harimu di dunia dengan jiwa dan semangat baru. itu harus, karna kita tak tau esok atau lusa ntah kita masih disini [ditempat sementara ini] atau akan hijrah ke dunia baru, yaitu mati.
Tuhan tau, Maha tau. aku, kau dan kalian pasti paham, ini adalah nyata, walau kadang lupa akan itu. mati itu pasti, lalu apa yang harus kita banggakan di dunia ini.
lalu berkeping2 hancur tanpa sisa, tidak pula manusia. kau, aku dan mereka dimana kita nanti? tak akan bertemu lagi, hanya mengurusi dan diurusi masing2. sendiri, tanpa teman. percayalah [walau kita lupa] semua hanya sementara, jika kau tutup matamu malam ini, maka tak terasa tahun pun berganti menjadi berpuluh2 jumlahnya. hingga tua [jika panjang umur] dan tak lagi banyak hal yang bisa dilakukan, maka hanya menunggu saja, dan berdoa lah agar waktu pemanggilan itu tiba, kita tak terasa sakit [paling tidak, jangan terlalu] dan mulai lah kehidupan yang baru, dimana kau, aku dan mereka akan menghadapi zat2 yang baru. ingat! tak ada teman, bantuan atau pertolongan dengan jenis apapun. dan menangis, bahagia tak ada lagi. hanya jerit tangis yang tertinggal, dan perhitungan pun dimulai.
dan mohon lah pada-Nya agar kita ditempatkan disisi yang layak, jika sempat, jika tidak hanya berharap pada doa2 mereka yang masih tertinggal di dunia.

-tulisan ini tercipta, ketika aku tersadar akan kesementaraan hadirku di dunia-

No comments: